Jumat, 31 Januari 2014

Saya Butuh Udara Segar!!



Aneh, semakin aneh, makin aneh lagi kalau kita memutuskan tanpa memikirkannya. Hahahaha

Benar-benar minggu yang sangat luar biasa, penuh dengan ujian. Semua yang sudah di rencanakan, berantakan sudah. Planning saya sampai akhir tahun, insyaAllah bakal tertunda untuk waktu yang tidak di tentukan. Hahahahaha

(saya yakin Rencana Allah akan lebih indah dari rencana manusia, karena saya sering merasakannya. ^^b)

Bapak Revolusioner kembali ingin melakukan perubahan mendadak. Gak tanggung kami akan menambah sekitar 9 matakuliah tambahan lagi, dari hanya 8 yang direncakana. Total 13 matakuliah yg akan kami tambah untuk semester kali ini, Karen 4 matakuliah tambahan sudah kami laksanakan.

Saya bingung, belum siap menerima kabar ini, pikiran saya kacau pada saat itu, yang ada dalam pikiran saya saat itu, ada yang aneh disini, tapi saya tak tahu apa itu. Saya butuh udara segar untuk memikirkan masalah ini.

Lalu pada saat bapak Revolusioner keluar kelas, mulai di buka forum oleh Kosma kelas. Di dalam forum ini, semua bebas berpendapat, mengutarakan unek-unek yang ada dalam pikiran mereka saat itu, tapi mereka tidak di hipnotis. Kaya acara yg di TV. Hahahahahaha

Dalam hati saya, saya sudah membuat ketetapan. Saya tidak akan berpendapat apa-apa dalam forum. Karena pikiran saya sendiri lagi kacau. Saya tidak bisa memikirkan dengan akal sehat saya. Karena kalau saya memberi keputusan pada saat itu sudah dipastikan yg saya gunakan adalah emosi saya. Karena memang seperti itulah saya.

Kalau kita sedang kebingungan, lebih baik diam dan berusaha tenang sampai semuanya bisa diputuskan dengan akal, bukan dengan emosi.


Saya hanya sebagai pengamat disini, sambil terkadang bercanda sama teman disebelah saya. Ataupun member reaksi yg wajar (menurut saya) atas pertanyaan dari teman yg bertanya kepada saya pada saat itu.



Hasil dari pengamatan saya adalah :

  1. Semua pada emosi dengan perubahan yang tiba-tiba yang tidak sesuai dengan yg kami harapkan sebelumnya. 
  2. Dengan bertambahnya matakuliah otomatis kami akan semakin lama tamat dan insyaAllah uang kuliah pun akan terus kami bayar. 
  3.  Kenapa hanya jurusan Akuntasi saja yang di tambah, jurusan manajemen dan perbankan kenapa tidak ditambah. Kami merasa di dzolimi. 
  4.  Mau lulus di fakulas FEBI atau masih tetap Fasei. 
  5.  Dan banyak unuk-unek lainnya yg tidak bias saya sebutkan sat-satu.


Dengan sekian banyak persoalan yg datang, yg ada dalam pikiran saya saat itu adalah, saya ingin keluar sebentar saja membasuh kepala agar kepala dingin dan duduk sendiri di taman untuk mencari udara segar.
Daripada saya ikut berpendapat dan mendengarkan pendapat orang lain yg pada saat itu lebih menggunakan emosi mereka.

Dan Alhamdulillah kami diberi kesempatan untuk keluar sekitar 15 menit untuk rileksasi. Kesempatan ini tidak saya sia-siakan, saya langsung cabut ke kamar mandi. Membasuh kepala dan duduk di taman sekitar 10 menit.

Saya hanya berusaha menghirup udara segar di taman, agar oksigen bisa masuk ke dalam otak saya melalui darah. Sehingga saya berpikir dengan akal saya.

Beberapa menit saya duduk sendirian disana, dan saya sedikit berpikir. Teman-teman pada berpendapat dan mengeluarkan unek-unek mereka di forum kelas ada satu hal yang sangat penting yang ada dalam pikiran saya saat itu.

“APA SEBENARNYA YANG SAYA INGINKAN????”

Mungkin pertanyaan ini tepat menggambarkan kenapa saya bingung.

Saya tidak bisa menemukan jawabannya pada saat itu, tapi ada satu hal yg terus ada di kepala saya. 

 Saya harus bertanya pada orang tua saya! 

Karena saya berencana untuk lulus secepatnya karena hanpir 6 tahun saya kuliah tidak tamat-tamat. Jadi yg mana yg di rhidoi orang tua saya itu yg saya lakukan apapun konsekuensinya. Mau lulus bulan 5 di fakultas Fasei atau bersabar sebentar saja untuk jadi lulusan pertama FEBI.



Waktu menunjukan pukul 16.30 wib dan kami pun menyudahi perkuliahan hari itu, saya dan beberpa teman lalu pergi di mesjid Al-Izzah untuk beristirahat dan menenangkan diri disana. Saya merasa tentram disana sambil bercerita beberapa hal bersama teman saya. 

Lalu ada teman yg mengajak berolah raga, dia bilang agar tidak setres dan menengangkan pikiran. Saya hanya bilang maaf, kalian luan saja, karena pada saat itu saya tidak bisa KOMPAK bersama kalian. Hahahahahaha (nanti saya bakal nge_Post masalah kekompokan)

Tepat pukul 18.00 wib kami pun berpisah, saya ada janji lain bersama teman saya melakukan beberapa hal.
Oh iya, langit di sore itu benar-benar indah, saya sangat suka melihat lagit di sore hari itu, benar-benar indah. Hahahahahaha

Sampai di tempat tujuan saya bersama teman saya, kami melakukan beberpa hal. Karena saya sudah lama tidak kesana, jadi saya mengajak dia makan di tempat biasa kami makan kalau saya kesana. Dan bercerita beberapa hal. Saya suka mengganggu teman saya ini, gak tau kenapa saya merasa terhibur. Hahahahahahaha

 (dan satu lagi, ada hal yg tetap indah seperti biasanya. hahahahahahahahahahahaha) #dosa itu dosa

----------


Masuk ke inti cerita:

Keesokan harinya saya baru sempat bertemu dengan orang tua saya, dan bertanya masalah saya kepadanya.
Gini pembicaraan saya bersama orang tua saya.

A : Ane
M : Mam
AA : Adik Ane

-------

  • A : Hey Mam, di kampus kemaren ada pemeritahuan lagi, kalau kami akan nambah 9 matakuliah lagi, tapi ada dua pilihan. Mungkin ii bisa tamat bulan 5 tapi masih fakultas Fasei dan kalau ii ikut nambah matakuliah kuliah lagi, itu paling cepat tamat bulan 11 dan jadi lulusan FEBI. Gimana mom?
  • M : ii masih mau belajar dan sedikit berusaha lagi gak? Keren lo kalau ii lulusan fakultas yg baru.
  • A : (saya hanya bisa diam, orang tua saya tidak membebankan saya, sudah kuliah hampir 6 tahun. Malah dia masih memberikan kepercayaan pada anaknya, padahal keluarga dan teman2 yg lain sudah mulai bosan liat saya kuliah. dan bertanya dua hal, kapan tamat dan kapan nikah? hahahahahahaha)
Lalu my Mam, menambahkan.

  • M : Jangan sampai DO ya nak. #sambil tertawa.

Dan adik ane menambahkan

  • AA : iya bang nanti abang kaya si XXX (saya gak ingat namanya siapa)
  • A : siapa itu?
  • AA : Anaknya Haji Muhidin bang.
  • A : Siapa Lagi itu?
  • AA : Tukang bubur Naik Haji Bang. Tu la abang ketinggalan 1000 episode. Mau adek ceritakan bang dari episode 1??
  • A : ==’’
  setelah perbincangan singkat tersebut saya dapat keputusan yg bulat pada saat itu. Dan dapat jawaban atas semua pertanyaan saya, dan beberapa point pertanyaan yg saya dapat dari memperhatikan diskusi kemarin

--------

Setelah pikiran saya jernih mendengar pendapat dari orang tua saya, saya menyendiri sambil menghirup udara segar. Lalu saya bisa membuat suatu kesimpulan yang sangat masuk di akal saya. Kira-kira begini analisis saya.
--------

  1. Apa yg kita inginkan??
Pada saat ada seeorang yg mau melakukan perubahan terhadap zona nyaman kita, pastilah ada sisi berontak yg menolak. Kenapa sih ini ada saya sudah nyaman disini, saya tidak mau keluar dari sini!! kau menggangguku!! hus hus pergi sana...!!

Coba pikir lagi. Perubahan yang dilakukan baik atau tidak, baiknya bukan hanya untuk kita saja, tapi baik untuk orang lain atau tidak. Karena kita kan menjunjung yg namanya perinsip syariah. Hahahahahaha

Dulu saya sempat berpikir, kalau kuliah di IAIN ini hanya sekedar lelucon yg tak lucu. Datang kuliah pagi, pulang siang. Ketawa-ketawa bersama teman, dan dapat IP bagus dengan mudah, dan itu berlangsung hamper 6 semester.

Sempat berpikir, kenapa kami anak akuntansi kok matakuliahnya agama mulu ya. Gak ada gregetnya. Dan saya pernah berikrar dalam hati. Mungkin kalau banyak pelajaran umumnya yg menjurus ke jurusan saya, asyik juga kali ya.

Dan semua ini langsung dijabah sama Allah di sem. 7

Dengan penambahan 13 matakuliah, langsung membuat semua terkejut. Merasa tidak shaaangggupp!!! Tapi kalian tahu kehebatan manusia dia buat Allah itu apa??? 

Manusia itu bisa beradaptasi dengan perubahan apapun itu. Kalau dia berusaha dan tidak menyerah.

Mau bukti??

Pernah lihat manusia yg lehernya panjang, manusia suku Padaung, sebuah suku di Thailand? Atau yang kupingnya panjang, manusia suku dayak Indonesia?

Ngerasa gak mereka berbeda dari manusia normal lainnya? Ya jelas kerasa la, orang dapat dengan mudah dilihat oleh mata kepala.

Tau gak apa yg menyebabkan leher dan kuping mereka bisa panjang? Karena mereka dibiasakan dengan keadaan mereka!! Mereka tidak mengeluh dengan keadaan mereka, mereka terus berjuang agar tujuan mereka tercapai. 

Misalnya suku Padaung yg berleher panjang, dari kecil mereka dipasakang cicin di lehernya yg setiap tahun terus di tambah. Saya yakin mereka tidak nyaman, bahkan tidurpun tidak tenang. Tapi apa yg mereka dapat dengan perjuangan mereka?? Mereka memperoleh status social yg tinggi di dalam sukunya. Jadi kalau mau memperoleh sesuatu harus ada yg kita korbankan termasuk mengorbankan kenyamanan kita.

Jadi tentukan dulu kalian maunya apa? Kalian mau lulus di fakultas FEBI atau Fasei. Kalau mau FEBI berarti kita harus berjuang sedikit lagi. Kalau Fasei. Udah tinggalin semua ini, focus di Skripsi. Gampangkan? Gak perlu ngotot memaksakan pendapat kepada orang lain? Saya rasa jauh lebih mudah.

Untuk memutuskannya, mending kalian Tanya sama orang tua dulu, lalu tanya pada diri sendiri apakah masih shaanggupp atau tidak?? kalau gak shaangguppp ya shaangguppin! Hahahahahahahaha

Kalau ingin melihat Sunrise yg indah, kita harus berusaha mendaki gunung dulu. Karena gak ada yg bisa menandingi keindahan matahari terbit dari puncak gunung. Ciyus ini. hahahahahahaha


    2. Apa yang dibutuhkan?


Kalau saya ingin memutuskan untuk terus berjuang otomatis saya membutuhkan peralatan tempur. 

Kita ibaratkan begini.

 Pernah bermain video game? 

Saya sangat gemar main game. Apalagi game petualangan jalan ceritanyanya panjang dan membutuhkan waktu yg lama, di dalam game untuk memperoleh kekuatan dan menaikan level karakter. Kita harus mengalahkan monster yg kuat untuk mencuri kekuatan dari nya agar kita bisa memperkuat diri kita dan mencapai tujuan yg kita mau.

Disini kita membutuhkan persiapan yg matang untuk melawan monster kuat tersebut. Yg paling penting adalah tambahan nyawa yg bisa kita pergunakan untuk mengobati kita apabila sudah kritis dan beberapa senjata dan item pertahanan yg bisa diandalkan. Dan kalau persiapan sudah matang maka kita akan punya beberapa alternative strategi untuk mengalahkan musuh kita.

Kita analogikan seperti ini.

Dengan penambahan mata kuliah ini sebagai bos terkhir dalam game. Jadi kita harus mempersiapkan segala hal untuk melawannya, untuk memperoleh kemenangan. 

Pernah kah kita bertanya pada diri sendiri, Kenapa penambahan matakuliah ini terasa sulit??? 

Jawabanya sederhana brother sister!! Karena saya tidak mengerti pelajarannya! Cuma itu. 

Coba kita mengerti pelajarannya. Pasti akan jauh lebih mudah dan masuk akal.

Untuk persiapan melawan bos terakhir ini berarti caranya adalah kita mulai mempelajari hal yg gak kita mengerti tersebut. Kalau kita benar-benar ingin melaluinya dan menamatkan permainan ini untuk lulus jadi lulusan pertama FEBI. hahahahahahaha

Belajar lagi sampai mengerti apa yg disampaikan oleh Bapak Revolusioner. Ingat setiap orang punya metodenya sendiri. Jadi kita jangan menyalahkan metode apa yg digunakannya. Tapi coba berusaha menyesuaikan diri, dan melakukan yg terbaik yg kita bisa. (saya terkadang masih suka menyalahkan orang lain, atas ketidak mampuan saya. Saya memang hina)

Kalau kita sudah mengeti mau dibawa kemana materi perkuliahan itu, saya rasa semuanya akan jauh lebih mudah. InsyaAllah….

Ayo berusalaha sendiri, jangan mengharapkan orang lain terus. Hahahahahahah


     3. Untuk siapa Kita Berjuang ?
Yg pertama untuk orang tua kita saya rasa, untuk diri kita dan juga ada untuk orang lain.

Hal ini saya bahas terakhir karena ada sekidit pemahaman yg ingin saya luruskan. Dan hal ini berkaitan dengan point-point hasil pengamatan yg saya sampaikan di atas tadi.

Untuk memperoleh sesuatu maka harus ada yang dikorbankan!!!

Dan kebetulan kitalah yang dikorbankan fakultas untuk mencapai sesuatu tersebut.

Ada yang bilang mereka mendzolimi kita? Biaya habis, kuliah sia-sia karena materi kuliah tidak masuk lalu IPK jeblok dan inilah yg sebenarnya menjadi sumber ketakutan utama. hahahahahahaha

(saya sama sekali tak mementingkan IPK karena membantu orang lain, jauh lebih penting menurut saya. lagian saya belum ada niatan untuk nyambung ataupun kerja kantoran. jadi mau IPK selangit gak bakal guna sama saya. hahahahahaha)

Makanya saran pertama yg saya berikan adalah Tanya orang tua, kalau mereka bilang lanjut berarti tinggal kitanya. Kalau materi tidak masuk ke otak berarti yang salah kita karena tidak mau belajar lebih keras. 

Kalau kalian bilang kalian udah lelah kuliah yg kurang dari 4 tahun? Are you kidding me? Saya hampir 6 tahun, lebih bosan dari kalian. 

Lalu masalah di dzolimi, kalau kalian memang berniat untuk lanjut saya rasa tidak ada yg di dzolimi disini karena kalian sendiri yg setuju mengikutinya. Kan kita diberi pilihan mau lanjut atau tidak.

dan saya tidak sepakat dan tidak KOMPAK (pake Capslock biar keliatan XDDD hahahaha) kalau secara keseluruhannya membatalkan sistem yg baru ini.

kenapa saya mengatakan demikian? karena ada beberapa teman yg dengan serius mengikuti perkuliahan dan tidak keberatan apapun sistemnya. kenapa seenak udel kita mau menghentikannya. bukannya kita bakal mendzolimi teman-teman kita yg dengan serius ingin menjadi akuntan??

ayolah, kalau ini devenisi KOMPAK yg kalian maksud, sepertinya saya tidak akan bisa KOMPAK dengan kalian. hahahahahaha


Tapi tahu kah kalian, semua perubahan ini saya rasa baik untu adik kelas di bawah kita kenapa? Karena mereka mendapatkan kurikulum yg baru, yang jauh lebih berkualitas, yang jauh lebih bermafaat pastinya untuk dia, untuk IAIN dan untuk orang banyak. 

Karena standart yg bagus di dapat mereka dari awal sehingga mereka tidak terjeut seperti kita. Kalau lah kurikulum yg ditawarkan kepada kita ini berhasil, maka akan berakibat untuk adik stambuk kita. Bisa saja karena pengorbanan yg kita lakukan ini akan dihasilkan seorang akuntan yg benar-benar bisa dipercaya yg amanah dan tidak mementingkan kepentingan pribadi, yg berada dijalan yg lurus, Al-Qur’an dan Hadits. Waallahualam…

Bukannya dari kecil kita diajarkan sama orang tua atau guru-guru ngaji untuk melakukan sesuatu secara ikhlas, rela berkorban demi orang lain. 

Dan kalau kita contoh Rasul, beliau memilih jalan yg sulit bagi dirinya untuk mempermudah orang lain. 

Bukan kaya sekarang kalau bisa dipersulit kenapa harus dipermudah.
Dan ingat kita berada di bawah naungan kementrian agama yg mottonya adalah ikhlas beramal. ini motto bukan main-main saya rasa. hahahahahahaha

Dan saya rasapun dengan birokrasi kampus yg sekarang, kalaupun kita focus skripsis saya pesimis kita semua bisa tamat bulan 5. Hahahahahahahaha

saya sering mengatakan kalau tambahan matakuliah ini gak akan berguna bagi saya, karena kalaupun saya melanjutkan studi saya akan melanjutkan di jurusan ekonomi Islam, jadi tambahan matakuliah ini tidak akan berguna bagi saya. tapi apa itu benar?? dan apa itu baik??

Saya teringat. Monkey D. Luffy, kapten bajak laut topi Jerami. meskipun dia bodoh, suka seenakanya, egois. tapi dia rela berkorban untuk teman-temannya, bahkan untuk orang yg baru dikenalnya. tanpa mengharapkan apapun. bahkan dia rela melawan seluruh dunia untuk menyelamatkan seorang teman.
(saya sarankan kalian baca manga/komik One Piece, gokill parah. hahahahahahaha)

Ambil enaknya aja la, terserah kita mau pilih yg mana. Kalau udah dipilih dipertanggungjawabkan dan jangan banyak mengeluh. Ingat manusia bisa menyusuaikan dalam keadaan apapun!!!


Yg jelas pertama yg dilakukan adalah ayo Tanya sama orang tua kita. 

“Dari Abdullah Ibnu Amar al-’Ash Radliyallaahu ‘anhu bahwa Nabi Shallallaahu ‘alaihi wa Sallam bersabda: “Keridhoan Allah tergantung kepada keridhoan orang tua dan kemurkaan Allah tergantung kepada kemurkaan orang tua.” Riwayat Tirmidzi. Hadits shahih menurut Ibnu Hibban dan Hakim.”


hey il apakah kamu rela dan Ikhlas membantu orang lain??? 
-------

Sabtu : 1 Februari 2014
12.30
Rabbana atina fid-dunya hasanatan wa fil 'akhirati hasanatan waqina 'adhaban-nar.




2 komentar:

  1. Pemikiran yang bagus...
    Aku suka bg..
    Dengan membaca artikel ini, membuat aq semangat tuk terus melakukan kebaikan kepada tiap orang...
    Sebuah nasehat yang gak akan pernah aq lupakan..
    "Teruskanlah berbuat baik, berkata baik, memberi nasihat yang baik...walaupun tidak ramai orang mengenalimu, cukuplah Allah mengenalimu lebih daripada yang lain... Jadilah seperti jantung yang tidak terlihat tetapi terus berdenyut setiap saat hingga membuat kita terus hidup menjelang akhir hayat" ....

    #Fastabikhul Khairat

    BalasHapus