Minggu, 05 Januari 2014

Tanggung jawab, Tanggung Hajap!



Oi….
Sebenarnya artikel ke 3 yang mau saya tulis bukan tentang ini, sedikit lari dari rencana. Tapi ini memang harus saya tulis, karena saya masih bingung dengan konsep pertanggungjawaban….. begini ceritanya…

Akhir-akhir ini tugas saya di kampus lumayan banyak dibandingkan biasanya. Padahal saya sudah semester akhir, seharusnya saya lagi sibuk buat skripsi. Tapi karena ada kebijakan baru di kampus lantaran matakuliah kami tidak memenuhi standart konsorsium ilmu akuntansi dibuatlah kebijakan penambahan matakuliah. 

Oh iya, saya belum ngasih tahu brother dan sister kalau saya Anak Akuntansi Keuangan Syariah di IAIN SU Semester Akhir dan saya sudah bukan anak syariah lagi tapi anak fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam (FEBI). Sheddapp gak tu. Hahahahahah

Semua bermula ketika kerajaan Api menyerang… #bukan… XDD

Semula bermula ketika seorang dosen hadir sebut saja namanya Bapak Revolusioner. Dosen ini sangat hebat, jam terbangnya tinggi, semangat perubahan yang dibawanya luar biasa. Kalau kelen baca manga One Piece Bapak Revolusioner ini mempunyai Haki raja, kita ibaratkan dia seperti pemimpin tentara revolusioner seperti  Monkey D. Dragon XD. Hahahaha

Sampai – sampai saya mempunyai beberapa penilaian pada saat itu
1. Bapak Revolusioner selalu benar

      2. Kalau bapak revolusioner salah ingat point yang pertama.

Semua yang dikatakannya pada saat itu bisa akal saya terima. Semangat saya untuk menjadi seorang akuntan bergejolak, ditambah lagi saya pada saat itu masih mempunyai alasan yang sangat penting untuk terus berjuang di kampus itu. 

Lalu sampai pada keputusan bahwa pihak jurusan menambah 8 matakuliah untuk memenuhi standart konsorsium, sampai disini saya masih semangat. Karena saya sadar untuk menjadi seorang akuntan yang handal, memang diperlukan penambahan-penambahan matakuliah itu.


Pada saat saya di tanya apakah setuju atau tidak untuk menambah matakuliah, saya menyatakan setuju baik dari ucapan dan ketetapan dalam hati. Untuk membuktikan tanda persetujuan saya bisa di cek terdapat tanda-tangan saya di lembar persetujuan tersebut.

Sebulan pertama saya masih semangat untuk mengikuti pelajaran dan mengerjakan tugas-tugas tersebut. Bulan ke dua juga sama. Sampai pada bulan 3 dan ini yang menjadi masalah sebenarnya. Alasan saya berjuang di kampus sudah hilang, motivasi yang dari semester awal di dapat hilang tak bersisa seketika.

Sehingga saya kembali ke kebiasaan lama, yaitu kalau untuk diri sendiri saya bisa semena-mena. Mau memperhatikan kuliah, gak ngerjain tugas, bodo amat. Karena yang rusak diri sendiri bukan orang lain.

Lalu sampai pada beberapa hari yang lalu, saya chatting dengan seorang teman, sebut saja namanya mawar (bukan nama asli XD), saya bertanya beberapa hal sama dia, lalu sampai pada topik tanggung jawab. Lalu dia memberitahu saya QS. As Shaff Ayat 2-3.

Artinya :
Hai orang-orang yang beriman, mengapa kamu mengatakan apa yang tidak kamu perbuat?. Amat besar kebencian di sisi Allah bahwa kamu mengatakan apa-apa yang tidak kamu kerjakan.

Berhubung waktu sudah menjelang magrib, jadi saya hanya membaca nya tanpa ada maksud memahami lebih dalam, sampai pada akhirnya setelah sholat isya, masuk sms dari teman saya yang menanyakan latihan Akuntansi Intermadite yang seharusnya di kumpul siang kemarin.

(Sejujurnya, saya sudah hopeless mengerjakan tugas-tugas dikampus sekarang, karena motivasi yang sudah menghilang tadi. Berganti dengan saya mempunyai tujuan yang lain sekarang. Jadi saya sudah gak fokus dengan yang lain. Sibuk memikirkan diri sendiri)

Lalu teman saya tersebut mengatakan, kalau tugasnya belum siap, karena ada kendala sehingga tidak bisa mengerjakan tugasnya dan dia ingin melihat kerjaan saya. Padahal kalau dia tahu saya malah mau melihat pekerjaan dia, atau teman-teman yang lain tanpa ada usaha untuk mengerjakannya sedikitpun. ==’’

Tiba-tiba kebiasaan saya memikirkan hal-hal aneh muncul lagi, saya teringat dengan surah As Shaff yang dikasih teman saya sore tadi menjelang magrib, lalu saya mengaitkannya segala hal mulai dari ayat, kuliah, tugas, motivasi dan banyak yang lainnya.
Beberapa menit saya memikirnya, Alhamdulillah saya mempunyai titik terang dengan masalah tersebut. Begini ceritanya…..


Awalnya kan karena ada bapak revolusioner tiba-tiba ingin merubah sistem perkuliahan, dan pada awalnya saya masih mempunyai motivasi untuk menjadi seorang akuntan. Lalu motivasi itu hilang karena satu dan lain hal. Sehingga saya sudah tidak peduli lagi dengan hal yang berhubungan dengan perkuliahan, ini berlangsung beberapa bulan balakang.

Sampai pada akhirnya saya chatting dengan teman saya dan cerita tentang pertanggungjawaban. Lalu dia memberitahu QS. As Shaff Ayat 2-3. 

Lalu saya mengaitkannya dengan awal mula penambahan perkuliah yang sudah saya beritahu di awal. Disana saya sudah jelas dan tegas saya mengatakan baik dalam hati maupun perkataan trus ada tanda tangannya pulak kalau saya sudah menyetujui penambahan matakuliah yang akan diberikan.

Otomatis saya harus bertanggungjawab dengan yang telah saya katakan. Kalau tidak berarti Allah akan murka sama saya, atau saya bukan masuk dalam golongan orang-orang yang beriman??? #jangan sampek la.

Kalupun ditengah jalan saya berubah haluan dan sudah tidak ada motivasi untuk melanjutkannya mau tinggal enaknya saja, berarti saya sudah tidak konsisten dengan apa yang telah saya katakan, dan tidak bertanggung jawab dengan perbuatan saya kemarin. #ini jelas-jelas salah. Dan Allah akan murka dengan perbuatan saya itu.

Sebenarnya masalahnya tidak sesimple itu, saya mempunyai tanggungjawab yang lebih besar lagi, saya teringat dengan orang tua saya. Saya mempunyai tanggungjawab untuk segera lulus kuliah apapun itu ceritanya, bayangkan hampir 6 tahun saya kuliah belum tamat-tamat, anak SD saja tamat 6 tahun, berarti saya tidak lebih pintar dari anak SD.

Asal brother dan sister tahu, selama saya kuliah orang tua saya tidak pernah sekalipun menyakan IPK saya, Gokiil gak tu!!! mereka sangat percaya dengan kemampuan anaknya yang tidak bertanggungjawab ini. 

Lantas kalau diakhir jalan saya kehilangan motivasi terus saya dengan seenaknya membuang tanggungjawab saya untuk segera lulus, saya masih terlalu egois rupanya. Gak jauh beda dengan pada saat saya masih di Madrasah dulu. Sadar oi udah hampir 24 tahun hidup il…!!

Padahal kalau di masukan ke akal sehat, apabila kita sudah memutuskan masuk di suatu institusi atau apapun itu namanya, kita harus bertanggungjawab menyelesaikannya. Apapun yang terjadi, jangan banyak mengeluh terus berjuang sampai akhir. 

Jangan menyalahkan motivasi yang sudah menghilang, ingat kesalahan selalu ada pada diri sendiri. Jangan suka menyalahkan orang lain. Tetap tenang jangan banyak mengeluh, selama kita berada di trek yang lurus (Al-Qur’an dan Hadits), Allah selalu bersama kita. 

Saya gak ingin melihat Allah murka, karena banyak umat yang binasa karena kemurkaan Allah, contohnya kaum nabi Nuh, itu sangat mengerikan.
……......

Sebenarnya ada satu lagi pertanggungjawaban kita dan ini lebih besar, yaitu pada saat kita dikandungan kita sudah berjanji kalau tiada tuhan selain Allah. Kita mengatakan itu. Jadi kita harus bertanggungjawab dengan yang kita katakan. Dan semua itu akan kita pertanggung jawabkan di akhirat kelak
Allah berfirman dalam QS. Al-An’am Ayat 162

Artinya :
Sesungguhnya sembahyangku, ibadatku, hidupku dan matiku hanya untuk Allah, Tuhan Semesta Alam

Kalau kita ibaratkan kuliah dan mengerjakan tugas itu sebagai salah satu ibadah kita dalam menuntut ilmu, berarti nanti akan kita pertangungjawabkan kelak. Jangan menyerah sebelum mencoba. Walaupun sudah tidak ada motivasi setidaknya berusalah untuk menyelasaikannya. Saya memang hamba yang hina.
Semoga kita bisa menjadi lebih baik.
…………

Kira-kira gitu brother sister hal yang saya kaitkan dengan kejadian kemaren. Sekarangpun saya juga belum bertanggungjawab, saya lebih memilih menulis tulisan bebas ini dari pada mengerjakan tugas saya. Dasar makhluk tak bertangungjawab!!

Yaudah segini dulu la brother sister hal yang saya komentari saat ini, semoga kita semua menjadi hamba yang lebih baik lagi. Dan terus diberi kekuatan dan ketabahan menjalankan seluruh perintahnya dan menjauhi seluruh larangnya. Karena ini tanggungjawab kita, kalau tidak kita tanggunglah hajap dari Allah.

Cat : yoooosssh… mari kita akan berjuang untuk beberapa bulan lagi. Dan menyelesaikan tangungjawab dengan sekuat tenaga, karena usaha keras tak akan mengkhianati kata anak-anak JKT48 XDD

Rabbana atina fid-dunya hasanatan wa fil 'akhirati hasanatan waqina 'adhaban-nar.
(Senin 06 Januari 2014 : 13.15)

2 komentar: